Rabu, 26 Maret 2014

CARA MENGEMBANGKAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT

Banyak sekali media di lingkungan sekitar kita yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, untuk itu perlu kita pilih.

Menurut Sindy Rimayanti(2004:03) Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran biasanya menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak beserta aplikasinya seperti: perangkat komputer yang tersambung dengan jaringan internet, LCD/ proyektor, CD pembelajaran, televisi, bahkan menggunakan web  atau situs - situs tertentu dalam internet. Dengan internet memungkinkan para siswa dan guru melaksanakan aktifitas pembelajaran tidak harus selalu bertatap muka secara langsung, akan tetapi bisa dengan cara online yang terkoneksi dengan jaringan internet.

Beberapa fasilitas yang tersedia melalui jaringan internet yang bermanfaat untuk pengembangan media pembelajaran matematika adalah:

1. Pencarian informasi dengan menggunakan mesin pencari ( search engine)  termasuk didalamnya layanan upload dan download.

2. Layanan kelompok diskusi dengan menggunakan mailing-list.

3. Layanan komunikasi melalui surat elektronik ( email ).

4. Layanan media komunikasi berbasis situs web seperti blog.

KARAKTERISTIK DAN LANDASAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA


Karakteristik pemilihan media pembelajaran matematika:
Sudjana (2001: 4-5) memberikan beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran matematika. Kriteria tersebut antara lain :
a.    Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan intruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan intruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan digunakannya media pembelajaran.
b.    Dukungan terhadap isi bahan pelajaran,  artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
c.    Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat guru tanpa biaya yang mahal, disamping sederhana dan praktis penggunaannya.
d.   Keterampilan guru dalam menggunakannnya, apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses belajar mengajar. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar siswa dengan lingkungannya.
e.    Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
f.     Sesuai dengan taraf berpikir siswa, memilih media untuk pendidikan harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh para siswa.

Landasan pemilihan media pembelajaran matematika:
Landasan psikologis
Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi serta factor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Untuk maksud tersebut perlu:
Diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa serta memberikan kejelasan objek yang diamatinya. Bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa.
Kajian psikologis menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajarai hal yang konkrit ketimbang yang abstrak.
Landasan empiris
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa yang memilih tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual, seperti gambar, diagram, video, atua film. Sementara siswa yang memilih tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru. Akan kebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual. Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas
Landasan Teknologis
Dalam konteks pendidikan yang lebih umum, ataupun hanya proses belajar mengajar, teknologi pendidikan merupakan pengembangan penerapan, dan penilaian sistem , teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar manusia. Dengan demikian, aspek- aspeknya meliputi pertimbangan teoritik yang merupakan hasil penelitian, perangkat dan peralatan teknis atau hardware, dan perangkat lunaknya atau software.
Sasaran akhir dari teknologi pembelajaran adalah memudahkan peserta didik belajar. Untuk mencapai sasaran akhir ini, teknolog-teknolog di bidang pembelajaran mengembangkan berbagai sumber belajar untuk memenuhi kebutuhan setiap peserta didik sesuai dengan karakteristiknya
dasar kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar, karakteristik media pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri
Landasan sosiologis
Berkomunikasi merupakan kegiatan manusia, sesuai dengan naluriahnya yang selalu ingin berhubungan satu sama lain, saling berinteraksi dan saling membutuhkan. Keinginan untuk berhubungan di antara sesamanya sesungguhnya merupakan naluri manusia yang ingin hidup berkelompok atau bermasyarakat. Dengan adanya naluri tersebut, maka komunikasi dapat dikatakan merupakan bagian hakiki dari kehidupanya yang senantiasa hidup bermasyarakat. Dengan kata lain, manusia akan kehilangan hakekatnya sebagai manusia bila ia tidak melakukan kegiatan komunikasi dengan sesamanya. 
Dalam Proses belajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses  penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran atau media dan penerima pesan adalah komponen komponen komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran atau didikan yang ada di kurikulum, sumber pesan bisa guru, peserta didik, orang lain atau penulis buku dan produser media, saluranya adalah media pendidikan dan penerima pesan adalah peserta didik atau juga guru.

Landasan filosofis
Konsep model pendidikan secara filosofis mirip dengan model pendidikan klasikal, yaitu bertumpu pada asumsi bahwa model pendidikan itu hendaknya merupakan suatu bentuk atau contoh utama dari masyarakat yang lebih luas sebagai hasil karya pendidikan. Dengan demikian, maka dalam konteks masyarakat yang lebih luas titik berat penekanannya ditujukan kepada dimensi- dimensi, kecenderungan- kecenderungan untuk  timbulnya masyarakat teknologi.
    Dalam kenyatannya, perubahan ke masa datang itu terlalu cepat sehinggan dengan cepat pula mempengaruhi kenudayaan dewasa ini. Perubahan tersebut terjadi karena dipicu oleh kemampuan teknologi modern. Manusia dalam anggapan pendidikan teknologis dipandang sebagai makhluk yang berperilaku lebih kompleks dibandingkan dengan makhluk lainya.
    Manusia hidupnya diliputi oleh pelbagai pemikiran ilmiah dari keinginan serta tanggung jawabnya bisa terbebas dari tindakan serta akibatnya. Segala perilakunya dipengaruhi oleh lingkungannya.Begitupun dengan pengetahuan, tidak bisa diperoleh begitu saja, harus melalui pengamatan dan data yang empiris dan dapat diukur dan dibuktikan secara shahih.

Selasa, 25 Maret 2014

PEMANFAATAN ICT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA



ICT dalam pembelajaran dapat dibagi menjadi dua peran, yaitu: (1) sebagai media presentasi pembelajaran, misal berbentuk slide power point dan animasi dengan program flash; (2) sebagai media pembelajaran mandiri atau E-Learning, misal peserta didik diberikan tugas untuk membaca atau mencari sumber dari internet, mengirimkan jawaban tugas, bahkan mencoba dan melakukan materi pembelajaran. Melalui E-Learning, belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Hal ini mendorong peserta didik untuk melakukan analisis dan sintesis pengetahuan, menggali, mengolah dan memanfaatkan informasi, menghasilkan tulisan, informasi dan pengetahuan sendiri. Peserta didik dirangsang untuk melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan. Fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk belajar melalui E-Learning diantaranya : E-Book, E-Library, interaksi dengan pakar, email, mailling List, News Group, dan lain-lain.
ICT ini juga digunakan dalam pembelajaran Matematika.
Menurut Sugiyanto(2005:07)Penggunaan ICT dalam pembelajaran matematika dapat memberikan keleluasaan kepada siswa untuk menentukan kecepatan belajar dan memilih urutan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Komputer dapat menampilkan kembali secara berulang sajian informasi yang diperlukan oleh pemakainya. Kemampuan komputer seperti ini sangat membantu siswa yang lambat dalam belajar. Dengan kata lain, komputer dapat menciptakan iklim belajar yang efektif bagi siswa yang lambat, tetapi juga dapat memacu efektivitas belajar bagi siswa yang lebih cepat.
Pembelajaran matematika dengan menggunakan media komputer merupakan potensi yang harus dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Akan tetapi sampai saat ini penggunaan komputer sebagai media pembelajaran matematika masih dipandang sebagai suatu hal yang baru yang sulit untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan kurangnya SDM (guru) yang mampu mengembangkan pembelajaran matematika berbasis ICT.
Komputer sebagai media pembelajaran, tidak sekedar berfungsi sebagai pembawa suasana dalam nuansa yang baru, namun juga berperan secara positif dalam menumbuhkembangkan bakat dan minat siswa terhadap matematika. Suasana baru ini, yang terintegrasi dalam pembelajaran alternatif, mampu menimbulkan daya tarik tersendiri pada siswa sehingga mereka akan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, meskipun materi yang dihadapinya termasuk sulit.
 Seperti diketahui bahwa matematika pada dasarnya memuat ide-ide abstrak. Untuk memahami konsep matematika yang abstrak, pemvisualisasian sangat penting. Misal, pada pokok bahasan Garis dan Sudut yang diberikan di kelas 7 SMP. Peserta didik kelas 7 rata-rata berusia 11 – 12 tahun. Menurut Teori Kognitif yang dikembangkan oleh Jean Peaget, anak pada usia ini berada pada usia operasional formal, artinya mereka sudah dapat memahami ide-ide abstrak. Tetapi pada kenyataannya, peserta didik kelas 7 lebih tepat dikatakan berada pada peralihan ke tahap operasional formal karena mereka umumnya masih sulit memahami ide-ide abstrak ini. Oleh karena itu, bantuan media ICT sangat penting perannya dalam memahami materi Garis dan Sudut, khususnya pada indikator melukis sudut yang besarnya diketahui, melukis sudut-sudut istimewa dengan jangka, dan membagi sudut menjadi dua sama besar. Jika membaca indikator ini, peserta didik dituntut untuk mempunyai kemampuan psikomotorik. Media ICT yang digunakan dapat berupa slide power point yang dilengkapi dengan animasi dan sound. Kelebihannya, media ini dapat diulangi berkali-kali hingga peserta didik mampu menguasai indikator tersebut.

PENGERTIAN, RAGAM, DAN FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT



*    Pengertian
 Pembelajaran berbasis ICT( Information and Communication Technology)  adalah pembelajaran yang berasaskan konsep pembelajaran computer dan multimedia.
ICT merupakan sistem atau teknologi yang dapat mereduksi batasan ruang dan waktu untuk mengambil, memindahkan, menganalisis, menyajikan, menyimpan dan menyampaikan data menjadi sebuah informasi.Teknologi Informasi sama dengan teknologi lainnya, dalam teknologi informasi, informasi merupakan komoditas yang diolah dengan teknologi tersebut. Bentuk dari teknologi adalah kumpulan pengetahuan (knowledge) yang diimplementasikan dalam tumpukan kertas (stacked of papers), atau sekarang berbentuk file-file dalam media penyimpan seperti disket, CD-ROM, flash disk.
*      Ragam ICT
1.      interactive multimedia instructional(IMMI)
seperti: media teks (papan tulis), audio, video.
2.      E-Media
E-Media (electronic-media) adalah media belajar yang dikemas dalam bentuk CD-ROM Interaktif. E-Media akan dapat menggali kemampuan individual siswa serta menimbulkan daya tarik, sehingga diharapkan dapat melahirkan motivasi bagi siswa dalam meningkatkan prestasi dan hasil belajarnya
3.      E-Learning.  
E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang digunakan adalah jaringan computer (intranet atau internet). Dengan dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web
                               Fitur :
      • Lesson:materi pembelajaran yang lebih menarik, dapat terdiri dari beberapa halaman, siswa diberikan pilihan untuk menentukan halaman yang akan dilihat berikutnya.
      • Quis:guru dapat membuat paket tes dalam bentuk quiz : pilihan ganda, benar-salah, dan soal jawaban singkat.
      • Resource:guru dapat mengupload materi dalam bentuk file.
      • Assigment:guru dapat menetapkan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa dalam bentuk hasil digital dan mengapload ke server web.
      • Workshop:Siswa dapat mengakses project-project siswa lain
      • Database:guru dan siswa dapat mencari kumpulan entry record tentang suatu topik.
      • Forum:tempat diskusi  mengenai suatu topik
      • Chat:Siswa dan guru dapat melakukan diskusi secara realtime

4.      Digital Library
5.      Komunitas berbasis Web (Forum, Milis), yaitu:
1.      Komunitas Guru
2.      Komunitas Siswa
3.      Komunitas Ortu

*      Fungsi

Dapat menarik dan meningkatkan motivasi belajar anak, khususnya ketika anak belajar tentang konsep-konsep yang berkaitan dengan matematika. Akan tetapi orang tua dan guru harus tetap cermat dalam memilih program-program yang disajikan melalui website yang terdapat di internet.